Tanjung Redeb, Derap News.com –
Masyarakat Kampung Labanan, Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), mengeluhkan kondisi jalan kampung dilintasi oleh truk pengangkut kayu log milik CV. Tanjung Prima Lestari (TPL).
Salah seorang warga masyarakat Labanan yang tidak mau disebutkan namanya, kepada Derap News.com mengatakan, aktivitas perusahaan tersebut menyebabkan kerusakan jalan dan membahayakan warga kampung karena truk pengangkut kayu log seringkali melebihi kapasitas muatan. Warga kampung seringkali merasa dirugikan karena jalan yang seharusnya diperuntukkan bagi kepentingan mereka malah digunakan oleh perusahaan untuk kegiatan komersial.
“Truk-truk pengangkut kayu log dengan muatan berat dapat merusak jalan, terutama jalan yang baru saja dibangun atau diperbaiki,” ujarnya Minggu (27/07/2025)
Ia mengatakan, keberadaan truk-truk besar yang melintas di jalan kampung dapat membahayakan keselamatan warga, terutama anak-anak yang sering bermain di sekitar jalan.
Penggunaan jalan kampung oleh perusahaan tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi warga, terutama jika truk sering lewat dan menimbulkan kebisingan serta debu.
“Kerusakan jalan akibat truk pengangkut kayu dapat menimbulkan biaya perbaikan yang harus ditanggung oleh pemerintah daerah atau warga setempat,” katanya
Ditambahkannya, CV. TPL seharusnya membangun atau menggunakan akses jalan altrnativ untuk mengangkut kayu log, sehingga tidak mengganggu jalan kampung. Pihak berwenang perlu menindak tegas perusahaan yang melanggar aturan dengan menggunakan jalan kampung untuk mengangkut kayu log.
“Warga meminta pemerintah daerah untuk meninjau kondisi tersebut dan mencari solusi agar jalan kampung tidak digunakan oleh perusahaan secara sembarangan,” ungkapnya
selanjutnya kata Dia, pemerintah daerah memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan jalan kampung dan keselamatan warga. Pemerintah perlu melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap perusahaan yang melanggar aturan, serta mencari solusi terbaik agar kepentingan perusahaan dan warga dapat berjalan seiring.
“Warga menuntut penertiban dan solusi yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini, dengan harapan pemerintah dan pihak terkait dapat segera mengambil tindakan yang tepat,” pungkasnya
